Selasa, 23 November 2010
Hamster Tersayang
Aku kemaren baru beli seekor Hamster tipe Syria, lucu deh warnanya putih cream, n ak kasih nama Rocky.
Hamster itu aku beli patungan sama pacarku, dia sih yg pengen bgt punya hamster cz katanya pgn pnya mainan gtu.
Sebenarnya si Rocky bkn hamster pertamaku, sebelumnya aku dah pernah punya hamster bernama Chiku tapi aku tinggalin di kota kelahiran (maklum anak kost).
Di postingan kali ini aku mau kasih tau budget yg harus disiapkan kalo kamu mau memelihara hamster juga.
Berhubung aku tinggal di Palembang, jadi daftar harga di bawah ini utk kawasan Palembang.
Budget awal utk memelihara hamster antara lain :
- Sepasang hamster Syria = Rp 25.000
- Pasir/serbuk kayu = Rp 15.000
- Kandang ukuran Medium (lengkap) = Rp 100.000
- Makanan hamster = Rp 20.000
TOTAL = Rp 160.000
Lumayan sih harganya, tapi itu udah lengkap bgt n bisa bikin hamster kamu nyaman cz kandangnya cukup besar, tapi kamu bisa juga cari kandang yg kayak aquarium gt. Suka-suka aja deh yang penting tetep layak utk jadi tempat hidup si hamster.
:)
Jumat, 08 Oktober 2010
MY BIRTHDAY !
Hari ini usia ku jadi 21 tahun.
Serasa jadi tambah dewasa deh.
dari jam 00.00 dah byk sms ucapan ulang tahun yang masuk.
Aku sharing yang dari pacarku aja nih..
9 Oktober 2010 ;
00.09 : from : Bobby Nugraha
Cinta met ulg tahun yg ke 21 ya, ak tau gk banyak yg bisa kuberikan utk kamu. tapi peasaan sygku ke kmu yg smkin dalam dri tahun ke tahun bisa menjadi kado spesial bwt kamu.
aku harap diumu kamu yg ke 21 ini kamu murah rejeki, sehat selalu, sukses selalu, n makin sayang sama aku.
aku akan selalu sayang sm kamu apapun yg terjadi smp jantungku gk berdetak lagi. mmmuah.
Paginya aku dikasih kado KALUNG HATI !
Aku seneng banget...
Dia yang masangin langsung kalungnya, duh serasa iklan di tivi deh hehe..
Aku senang hari ini.
^_^
Rabu, 16 Juni 2010
ALGINAT (bahan cetak)
Ditemukan pada tahun 1930, bahan ini paling banyak digunakan dalam pembuatan geligi tiruan. Pada umumnya dikenal dua macam alginat atau irreversibel hydrocolloid:
1. Quick Setting Alginate, yang mengeras dalam 1 menit dan digunakan untuk mencetak rahang anak-anak atau penderita yang mudah mual.
2. Regular Setting Alginate, mengeras dalam 3 menit dan dipakai untuk pemakaian rutin.
Prosedur pencetakan dengan alginat
> Pemilihan sendok
Sendok cetak perforasi yang dipilih harus sesuai dengan ukuran rahang (lebih besar 4-5mm untuk memberi tempat bagi bahan cetak) dan mencapai batas palatum lunak dan keras serta hamular notch, untuk rahang atas dan retromolar pad untuk rahang bawah.
> Posisi penderita
Penderita duduk dengan posisi tegak dan bidang oklusal sejajar lantai. Posisi mulutnya setinggi siku, untuk pencetakan rahang bawah dan setinggi bahu operator untuk pencetakan rahang atas.
> Bahan cetak
Rubber bowl yang sudah disiapkan, diisi dengan suhu kamar (20 derajat celcius) sesuai takaran. Lalu bubuk alginat dituang dengan takaran sesuai petunjuk pabrik. Pengadukan dilaksanakan selama 1 menit dengan cepat dan spatula ditekan ke dinding rubber bowl, sampai didapat adonan yang halus dan mengkilat. Selama pengadukan tangan kiri memegang dan memutar bowl, sedangkan spatulasi oleh tangan kanan. Pada penuangan alginat ke dalam sendok usahakan jangan sampai udara terjebak dan semua bagian sendok terisi dengan baik (perforasi sendok terisi semua). Bila tidak, alginat dapat terlepas pada saat sendok dikeluarkan dari mulut.
> Penempatan Sendok Cetak ke Dalam Mulut
Setelah bahan cetak ditempatkan pada sendok, bagian-bagian kritis seperti preparasi sandaran, retromilohioid, tuber maksilaris dan bagian tengah palatum boleh diulasi alginat dengan jari tangan.
> Posisi Operator Waktu Mencetak
Operator berdiri pada sisi kanan agak ke belakang untuk pencetakan rahang atas dan sisi kanan agak ke depan untuk rahang bawah.
Pencetakan Rahang Atas
Masukkan sendok cetak dengan salah satu sisinya masuk terlebih dahulu. Untuk memudahkan pemasukan, sudut mulut pada sisi berlawanan, disingkapkan dengan kaca mulut. Sesudah sendok masuk, tempatkan sendok cetak pada posisi yang direncanakan, sehingga garis tengah sendok berimpit dengan garis median wajah (centering).
Segera setelah posisi sendok benar, sendok cetak ditekan ke atas. Sebelumnya bibir dan pipi penderita diangkat dengan jari telunjuk kiri, sedangkan jari manis, tengah dan kelingking turut menekan sendok. Penekanan sendok diawali dengan bagian posterior dahulu, baru kemudian bagian anterior. Setelah sendok ditekan ke tempatnya, bibir dan pipi ditarik perlahan ke bawah untuk memperoleh lipatan bukal yang baik (trimming).
Pencetakan Rahang Bawah
Sudut kanan mulut disingkapkan dengan kaca mulut, lalu sisi kiri sendok dimasukkan dengan arah memutar. Lakukan penempatan sendok sehingga mencapai posisi yang diinginkan, sambil menginnstruksikan passien untuk mengangkat lidahnya sebentar. Bibir bawah dan pipi ditarik ke depan dan samping dengan ibu jari dan telunjuk kiri. Sendok cetak ditekan sambil meminta pasien menurunkan kembali lidahnya dan relaks. Akhirnya bibir bawah dan pipi ditari ke atas untuk mencetak lipatan bukal.
> Pengeluaran cetakan
Gelasi alginat yang normal akan tercapai dalam tiga menit. Selama itu sendok dipegang dengan tekanan jari ringan pada daerah gigi premolar kiri dan kanan. Jangan sampai terjadi gerakan pada waktu gelasi berlangsung supaya tidak terjadi internal stress. Sendok cetak dikeluarkan dari mulut dengan gerakan sejajar sumbu panjang gigi. Kadang-kadang sendok harus dikeluarkan dengan cara melepas penutupan tepi (seal) pada sisi kiri atau kanan, tetapi hendaknya hal ini dilakukan dengan sangat hati-hati untuk mencegah terjadinya distorsi. Keluar dari mulut, sendok langsung dicuci dengan air mengalir untuk membersihkan saliva dari permukaannya. Setelah bersih, cetakan diperiksa dengan seksama untuk mengecek apakah semua detil tercetak. Pengisian cetakan dengan bahan gipsum harus dilakukan secepatnya selambat-lambatnya 15 menit. Bila karena suatu sebab, pengisian ini tak dapat dilakukan segera, cetakan harus disimpan dalam humidor atau dibungkus dengan kain basah.
^_^
1. Quick Setting Alginate, yang mengeras dalam 1 menit dan digunakan untuk mencetak rahang anak-anak atau penderita yang mudah mual.
2. Regular Setting Alginate, mengeras dalam 3 menit dan dipakai untuk pemakaian rutin.
Prosedur pencetakan dengan alginat
> Pemilihan sendok
Sendok cetak perforasi yang dipilih harus sesuai dengan ukuran rahang (lebih besar 4-5mm untuk memberi tempat bagi bahan cetak) dan mencapai batas palatum lunak dan keras serta hamular notch, untuk rahang atas dan retromolar pad untuk rahang bawah.
> Posisi penderita
Penderita duduk dengan posisi tegak dan bidang oklusal sejajar lantai. Posisi mulutnya setinggi siku, untuk pencetakan rahang bawah dan setinggi bahu operator untuk pencetakan rahang atas.
> Bahan cetak
Rubber bowl yang sudah disiapkan, diisi dengan suhu kamar (20 derajat celcius) sesuai takaran. Lalu bubuk alginat dituang dengan takaran sesuai petunjuk pabrik. Pengadukan dilaksanakan selama 1 menit dengan cepat dan spatula ditekan ke dinding rubber bowl, sampai didapat adonan yang halus dan mengkilat. Selama pengadukan tangan kiri memegang dan memutar bowl, sedangkan spatulasi oleh tangan kanan. Pada penuangan alginat ke dalam sendok usahakan jangan sampai udara terjebak dan semua bagian sendok terisi dengan baik (perforasi sendok terisi semua). Bila tidak, alginat dapat terlepas pada saat sendok dikeluarkan dari mulut.
> Penempatan Sendok Cetak ke Dalam Mulut
Setelah bahan cetak ditempatkan pada sendok, bagian-bagian kritis seperti preparasi sandaran, retromilohioid, tuber maksilaris dan bagian tengah palatum boleh diulasi alginat dengan jari tangan.
> Posisi Operator Waktu Mencetak
Operator berdiri pada sisi kanan agak ke belakang untuk pencetakan rahang atas dan sisi kanan agak ke depan untuk rahang bawah.
Pencetakan Rahang Atas
Masukkan sendok cetak dengan salah satu sisinya masuk terlebih dahulu. Untuk memudahkan pemasukan, sudut mulut pada sisi berlawanan, disingkapkan dengan kaca mulut. Sesudah sendok masuk, tempatkan sendok cetak pada posisi yang direncanakan, sehingga garis tengah sendok berimpit dengan garis median wajah (centering).
Segera setelah posisi sendok benar, sendok cetak ditekan ke atas. Sebelumnya bibir dan pipi penderita diangkat dengan jari telunjuk kiri, sedangkan jari manis, tengah dan kelingking turut menekan sendok. Penekanan sendok diawali dengan bagian posterior dahulu, baru kemudian bagian anterior. Setelah sendok ditekan ke tempatnya, bibir dan pipi ditarik perlahan ke bawah untuk memperoleh lipatan bukal yang baik (trimming).
Pencetakan Rahang Bawah
Sudut kanan mulut disingkapkan dengan kaca mulut, lalu sisi kiri sendok dimasukkan dengan arah memutar. Lakukan penempatan sendok sehingga mencapai posisi yang diinginkan, sambil menginnstruksikan passien untuk mengangkat lidahnya sebentar. Bibir bawah dan pipi ditarik ke depan dan samping dengan ibu jari dan telunjuk kiri. Sendok cetak ditekan sambil meminta pasien menurunkan kembali lidahnya dan relaks. Akhirnya bibir bawah dan pipi ditari ke atas untuk mencetak lipatan bukal.
> Pengeluaran cetakan
Gelasi alginat yang normal akan tercapai dalam tiga menit. Selama itu sendok dipegang dengan tekanan jari ringan pada daerah gigi premolar kiri dan kanan. Jangan sampai terjadi gerakan pada waktu gelasi berlangsung supaya tidak terjadi internal stress. Sendok cetak dikeluarkan dari mulut dengan gerakan sejajar sumbu panjang gigi. Kadang-kadang sendok harus dikeluarkan dengan cara melepas penutupan tepi (seal) pada sisi kiri atau kanan, tetapi hendaknya hal ini dilakukan dengan sangat hati-hati untuk mencegah terjadinya distorsi. Keluar dari mulut, sendok langsung dicuci dengan air mengalir untuk membersihkan saliva dari permukaannya. Setelah bersih, cetakan diperiksa dengan seksama untuk mengecek apakah semua detil tercetak. Pengisian cetakan dengan bahan gipsum harus dilakukan secepatnya selambat-lambatnya 15 menit. Bila karena suatu sebab, pengisian ini tak dapat dilakukan segera, cetakan harus disimpan dalam humidor atau dibungkus dengan kain basah.
^_^
Senin, 05 April 2010
Hidrokoloid Reversibel (Reversible Hydrocolloid)
> Bahan dasarnya berupa agar yang merupakan sulfuric ester dari polimer galaktosa.
> Bahan ini bersifat :
- Thermoplastis
- Fleksibilitas 11% (spesifikasi ADA 4-15%)
- Elastic recovery 98,8% (cukup elastis)
- Compressive strength dan tear strength baik, bila mengalami tegangan singkat.
- Stabilitas dimensi : perubahan minimal pada kelembaban 100% tidak lebih dari 1 jam.
- Deformasi permanen 1% (spesifikasi ANSI/ADA : kurang dari 1,5%)
- Kecermatan baik (limit reproduction 25 µm)
- Penyimpanan harus di dalam kulkas.
> Working time dan setting time dari bahan ini cukup lama.
> Faktor yang mempengaruhi setting time adalah:
- Waktu
- Temperature
> Untuk dapat dicetakan harus dipanaskan terlebih dahulu pada tempat pemanasan khusus sampai cukup plastis. Karena perlu tempat khusus untuk pemanasan pemakaiannya kurang praktis. Apabila terlalu panas karena pemanasan tidak terkontrol akan mengiritasi permukaan yang akan dicetak. Selain itu pemakaian yang berulang dianggap kurang kurang higienes.
> Permukaan hasil cetakan bersih, tajam, dan akurat.
> Daerah-daerah gerong tercetak dengan baik.
> Walaupun sifatnya fleksibel tetapi bila cukup tebal dan pencetakan tidak terlalu lebar, sesudah bahan cetak mengeras dan dilepas, cukup rigid sehingga tidak memerlukan pendukung/pemegang bahan cetak
> Cara pemeliharaan hasil cetakan hidrokoloid reversible :
- Pemberian desinfektan
- Hindari terjadinya sineresis/imbibisi
- Hindari terjadinya distorsi
- Harus segera diisi
> Hidrokoloid sebagai duplicating material :
- Untuk menduplikasi model.
- Dapat digunakan berulang kali.
- Dapat disimpan dalam keadaan sol.
> Hasil cetakan hidrokoloid reversible dianggap gagal apabila :
- Ada distorsi
- Robek
- Hasil cetakan tidak detail
- Dimensi berubah
- Hasil cetakan kasar.
- Lubang kosong dengan bentuk tidak teratur
- Gelembung eksternal
> Proses gelasi
Proses pengerasan hidrokoloid menjadi keras. Perubahan fisik dari sol-gel dan sebaliknya dirangsang oleh perubahan temperatur. Namun, gel tidak bisa diubah menjadi sol pada temperature yang sama ketika padat, perlu pemanasan pada temperature tinggi / temperature liquefaction pada 70-100 . Bahan sol menjadi gel pada suhu 37 C dan 50 C. Temperatur gelasi yang tepat bergantung dari berat molekul, kemurnian agar dan rasio agar terhadap komposisi lainnya. Temperature gelasi penting. Bila terlalu tinggi, panas dari sol dapat melukai jaringan mulut atau bila permukaan sol berubah ke gel begitu berkontak dengan jaringan tekanan permukaan yang tinggi dapat terbentuk. Sebaliknya, bila terlalu di bawah temperature mulut, akan sulit atau tidak mungkin mendinginkan bahan tersebut untuk memperoleh gel yang kuat di dekat jaringan mulut.
Ketidaksamaan temperature antara gelasi dan pencairan gel membuat agar dapat digunakan sebagai bahan cetak. Praktisi dapat mencairkan gel, menempatkannya dalam sendok cetak, mendinginkannya untuk menurunkan temperature sampai dapat diterima pasien, mempertahankan dalam keadaan cair untuk mencetak detail struktur mulut. Segera setelah di dalam mulut, bahan tersebut didinginkan di bawah temperature mulut umntuk menjamin terjadinya proses gelasi. Ada pertimbangan khusus dalam membuat gel terlalu dingin karena rasa dingin membuat pasien tidak nyaman dan cetakan mengalami ekspansi termal begitu dipanaskan sampai temperataur ruangan.
> Mekanisme Pembentukan Gel
Menurut Fardiaz (1989) sifat pembentukan gel bervariasi dari satu jenis hidrokoloid ke hidrokoloid yang lainnya tergantung pada jenisnya. Gel mungkin mengandung 99,9% air tetapi mempunyai sifat lebih khas seperti padatan, khususnya sifat elastisitas (elasticity) dan kekakuan (rigidity).
Gelasi atau pembentukan gel merupakan fenomena yang menarik dan sangat kompleks, namun sampai saat ini masih banyak hal-hal yang belum diketahui tentang mekanismenya. Pada prinsipnya pembentukan gel hidrokoloid terjadi karena adanya pembentukan jala atau jaringan tiga dimensi oleh molekul primer yang terentang pada seluruh volume gel yang terbentuk dengan memerangkap sejumlah air di dalamnya. Terjadi ikatan silang pada polimer-polimer yang terdiri dari molekul rantai panjang dalam jumlah yang cukup maka akan terbentuk bangunan tiga dimensi yang kontinyu sehingga molekul pelarut akan terjebak diantaranya, terjadi immobilisasi molekul pelarut dan terbentuk struktur yang kaku dan tegar yang tahan terhadap gaya maupun tekanan tertentu. Gelasi merupakan fenomena yang melibatkan penggabungan, atau terjadinya ikatan silang antar arantai-rantai polimer. Ada tiga teori yang dapat digunakan untuk menjelaskan pembentukan gel dan mendapat banyak dukungan dari para ahli kimia koloid, yaitu :
a. Teori adsorpsi pelarut
Teori ini menyatakan bahwa gel terjadi sebagai akibat adsorpsi molekul pelarut olehpartikel terlarut selama pendinginan yaitu dalam bentuk pembesaran molekul akibat pelapisan zat terlarut oleh molekul-molekul pelarut. Pembesaran partikel terjadi terus menerus sehingga molekul zat telarut yang telah membesar bersinggungan dan tumpang tindih melingkari satu sama lain sehingga seluruh system menjadi tetap dan kaku. Adsorpsi zat pelarut akan meningkat dengan makin rendahnya suhu.
b. Teori jaringan tiga dimensi
Teori ini hampir sama dengan teori yang dikemukakan oleh Oakenfull dan Tobolsky. Teori ini menyatakan bahwa kemampuan senyawa-senyawa untuk mengadakan gelasi disebabkan oleh terbentuknya struktur berserat atau terjadinya reaksi di dalam molekul itu sendiri membentuk serat. Selama pendinginan serat tersebut membentuk jaringan tiga dimensi.
Ikatan yang menentukan dalam jaringan tiga dimensi kemungkinan merupakan ikatan primer dari gugusan fungsional danikatan sekunder yang terdiri dari ikatan hydrogen atau dapat juga terjadi antara gugus alkil. Tipe ikatan yang terdapat dalam jaringan tiga dimensi akan menentukan tipe gel yang dihasilkan.
c. Teori orientasi partikel
Teori ini menyatakan bahwa pada sisi tertentu terdapat kecenderungan bagi partikel terlarut dan solven untuk berorientasi dalam konfigurasi yang tertentu melalui pengaruh gaya dengan jangkauan yang panjang, seperti yang terjadi pada kristal.
Mekanisme pembentukan gel dapat berbeda-beda tergantung pada jenis bahan pembentuknya. Diantaranya yang paling berbeda dalam hal jenis dan sifat-sifatnya adalah gel yang dibentuk oleh gelatin, suatu jenis protein dan gel yang dibentuk oleh polisakarida.
Kebanyakan hidrokoloid adalah polisakarida. Polisakarida yang memiliki empat tipe struktur yang berbeda yaitu linear, bercabang tunggal, linier berselang, dan tipe semak akan menghasilkan viskositas larutan yang tergantung pada ukuran molekul, bentuk molekul, dan muatannya. Jika molekul memiliki muatan yang dihasilkan dari ionisasi gugus tertentu seperti karboksil, maka pengaruh muatan sangat besar.
Gaya tolak menolak Coulomb dari muatan-muatan negatif yang tersebar sepanjang molekul polisakarida cenderung meluruskan molekul (polimer), yang menghasilkan larutan dengan viskositas tinggi. Polisakarida linier dengan berat molekul yang sama dengan polisakarida tipe semak, akan mempunyai viskositas yang lebih besar dalam larutannya sebab girasi atau perputaran gerak polimer struktur linier meliputi daerah yang lebih luas dan volume yang lebih besar. Hal ini akan menyebabkan gesekan antar molekul lebih mudah terjadi sehingga lebih meningkatkan gaya gesek dan viskositas larutan, dibandingkan dengan polimer yang memiliki tingkat percabangan yang tinggi. Namun hal ini tidak terjadi pada polimer linier yang tidak bermuatan yang cenderung membentuk larutan yang tidak stabil.
> Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Gel
Ada banyak faktor yang mempengaruhi pembentukan gel hidrokoloid, faktorfaktor ini dapat berdiri sendiri atau berhubungan satu sama lain sehingga memberikan pengaruh yang sangat kompleks. Diantara faktor-faktor tersebut yang paling menonjol adalah konsentrasi, suhu, pH, dan adanya ion atau komponen aktif lainnya.
a. Pengaruh konsentrasi
Konsentrasi hidrokoloid sangat berpengaruh terhadap kekentalan larutannya. Pada konsentrasi yang rendah larutan hidrokoloid biasanya akan bersifat sebagai aliran Newtonian dengan meningkatnya kosentrasi maka sifat alirannya akan berugah menjadi non Newtonian. Hampir semua hidrokoloid memiliki kekentalan yang tinggi pada konsentrasi yang sangat rendah antara 1-5% kecuali pada gum arab yang sifat Newtoniannya tetap dipertahankan sampai dengan onsentrasi 40% .
b. Pengaruh suhu
Pada beberapa hidrokoloid suhu akan menyebabkan penurunan kekentalan, karena itu kenaikan suhu dapat mengubah sifat aliran yang semula non Newtonian menjadi Newtonian.
c. Pengaruh pH
Hidrokoloid pada umumnya akan membentuk gel dengan baik pada kisaran pH tertentu. Hal ini ditunjukkan oleh terjadinya peningkatan kekentalan dengan meningkatnya pH hingga mencapai titik tertentu dan kemudian akan makin menurun bila pH terus ditingkatkan.
d. Pengaruh ion
Beberapa jenis hidrokoloid membutuhkan ion-ion logam tertentu untuk membentuk gelnya, karena pembentukan gel tersebut melibatkan pembentukan jembatan melalui ion-ion selektif.
e. Pengaruh komponen Aktif lainnya
Sifat fungsional beberapa jenis hidrokoloid dapat dipengaruhi oleh adanya hidrokoloid lain. Pengaruh ini dapat bersifat negatif dalam arti sifat fungsional makin berkurang dengan adanya hidrokoloid lain ataupun bersifat positif karena adanya pengaruh sinergis antara hidrokoloid-hidrokoloid yang bergabung.
Rabu, 17 Maret 2010
Cara Membasmi KUTIL
Dah lama gak posting nih.... aku jadi pengen ngasih info tentang ngilangin KUTIL.
temenku ada yang dah coba, n lumayan berhasil.
Selamat mencoba juga ya...
1. Siapkan kapur sirih sedikit aja (secukupnya).
2. Siapkan sabun colek dengan ukuran yang sama dgn kapur sirih tadi.
3. Campurkan kapur sirih dan sabun dengan perbandingan 1 : 1. sampai rata
4. Jika kapur sirih mengering, tambahkan air bersih secukupnya.
5. Olesi kutil dengan menggunakan cotton bud atau tusuk gigi (jangan sekali-kali mengoles pakai jari tangan, karena campuran sabun dan kapur sirih bisa “mengelupaskan” kulit jari tangan).
6. Jika kutil belum menyusut tuntas, ulangi lagi dengan olesan obat kutil.
7. Pengolesan beberapa kali dilakukan pada waktu yang sama sampai tuntas.
8. Sehari atau dua hari kutil akan mengering dan akan rontok sampai keakar-akarnya.
nah itu dia cara murah to ngilangin KUTIL...gampang kan, tapi kata temen ku rasanya periiiiih bgt.
temenku ada yang dah coba, n lumayan berhasil.
Selamat mencoba juga ya...
1. Siapkan kapur sirih sedikit aja (secukupnya).
2. Siapkan sabun colek dengan ukuran yang sama dgn kapur sirih tadi.
3. Campurkan kapur sirih dan sabun dengan perbandingan 1 : 1. sampai rata
4. Jika kapur sirih mengering, tambahkan air bersih secukupnya.
5. Olesi kutil dengan menggunakan cotton bud atau tusuk gigi (jangan sekali-kali mengoles pakai jari tangan, karena campuran sabun dan kapur sirih bisa “mengelupaskan” kulit jari tangan).
6. Jika kutil belum menyusut tuntas, ulangi lagi dengan olesan obat kutil.
7. Pengolesan beberapa kali dilakukan pada waktu yang sama sampai tuntas.
8. Sehari atau dua hari kutil akan mengering dan akan rontok sampai keakar-akarnya.
nah itu dia cara murah to ngilangin KUTIL...gampang kan, tapi kata temen ku rasanya periiiiih bgt.
Langganan:
Postingan (Atom)